Tomohon sejak dahulu telah dituliskan dalam
beberapa catatan sejarah. Salah satunya terdapat dalam karya etnografis Pendeta
N. Graafland yang ketika pada tanggal 14 Januari 1864 di atas kapal Queen
Elisabeth, ia menuliskan tentang suatu negeri yang bernama Tomohon yang
dikunjunginya pada sekitar tahun 1850. Menurut beberapa sumber, Tomohon asal
kata (Tou mu'ung) dalam bahasa tombulu. Dikatakan bahwa Tomohon adalah salah
satu daerah yang termasuk dalam etnis tombulu, ialah salah satu dari delapan
etnis asli minahasa. Perkembangan peradaban dan dinamika penyelenggaraan
pembangunan dan kemasyarakatan dari tahun ke tahun menjadikan Tomohon sebagai
salah satu ibukota kecamatan di Kabupaten Minahasa.
Dekade awal tahun 2000-an masyarakat di
beberapa bagian wilayah kabupaten Minahasa melahirkan inspirasi dan aspirasi
kecenderungan lingkungan strategis baik internal maupun eksternal untuk
melakukan pemekaran daerah. Berhembusnya angin reformasi dan
diimplementasikannya kebijakan otonomi daerah, semakin mempercepat proses
akomodasi aspirasi masyarakat untuk pemekaran daerah dimaksud. Melalui proses
yang panjang secara yuridis dan pertimbangan yang matang dalam rangka
akselerasi pembangunan bangsa bagi kesejahteraan masyarakat secara luas, maka
Pemerintah Kabupaten Minahasa beserta Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten
Minahasa merekomendasikan aspirasi masyarakat untuk pembentukan Kabupaten
Minahasa Selatan, Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa Utara; yang didukung oleh
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.
Pembentukan Kabupaten Minahasa Selatan dan
Kota Tomohon ditetapkan Pemerintah Pusat dengan dikeluarkannya Undang-undang
Nomor 10 Tahun 2003 dan pembentukan Kabupaten Minahasa Utara melalui
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2003.
Terbentuknya lembaga legislatif Kota Tomohon
hasil Pemilihan Umum Tahun 2004, menghasilkan Peraturan Daerah Kota Tomohon
Nomor 22 Tahun 2005 tentang Lambang Daerah dan Peraturan Daerah Kota Tomohon
Nomor 29 Tahun 2005 tentang Hari Jadi Kota Tomohon.
Kota Tomohon diresmikan oleh Menteri Dalam
Negeri Hari Sabarno atas nama Presiden Republik Indonesia pada tanggal 4
Agustus 2003.
0 komentar:
Posting Komentar